Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993).
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru (Zug, 1993).
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia. (Zug, 1993).
Pada anggota lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting untuk identifikasi. Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenile, reptil memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi telur tersebut akan tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Beberapa jenis reptil memiliki alat pendengaran dan ada yang yang dilengkapi telinga luar atupun tidak. Pada beberapa jenis lainnya, alat pendengaran tidak berkembang. Mata pada reptil ada yang berkelopak dan ada yang tidak memiliki kelopak mata. Kelopak mata pada reptil ada yang dapat digerakkan dan ada yang tidak dapat digerakkan dan ada juga yang berubah menjadi lapisan transparan.
Reptil merupakan satwa bertulang belakang yang bersisik. Reptil dibagi ke dalam 4 bangsa yaitu testudinata (kura-kura), squamata (kadal, ular, dan amphisbaenia), rhynchocephalia (tuatara) dan crocodylia (buaya) (Mattison 2005). Reptil merupakan salah satu kelas yang mempunyai banyak jenis. Informasi terbaru menyebutkan bahwa ada 9300 jenis reptil di dunia. Jumlah tersebut terdiri dari testudines (317 jenis), Amphisbaenia (181 jenis), Sauria (5461 jenis), Serpentes (3315 jenis), Rhynchocephalia (2 jenis) dan crocodylia (24 jenis) (ReptilDatabase 2011)
Bangsa Testudinata (kura-kura) |
Bangsa testudinata memiliki perisai pada tubuhnya. Perisai tersebut terdiri dari dua bagian yakni, pada bagian atas yang menutupi punggung adalah karapas dan bagian bawah yang menutupi perut adalah plastron (Iskandar 2000). Bangsa testudinata dibagi menjadi sub bangsa yaitu cryptodyra dan pleurodira. Cryptodyra yaitu kura-kura yang dapat memasukkan secara penuh kepala dan lehernya ke dalam cangkang, sedangkan pleurodira yaitu kura-kura yang tidak dapat memasukkan secara penuh kepala dan lehernya ke dalam cangkang. Leher dan kepala ditekuk kesamping tubuhnya (Cogger & Zweifel 2003). Di dunia terdapat lebih dari 250 spesies kura-kura yang digolongkan kedalam 12 famili (Cogger & Zweifel 2003).
Bangsa Squamata (kadal, ular, dan amphisbaenia) |
Bangsa squamata merupakan bangsa yang mempunyai jumlah jenis terbanyak. Bangsa squamata terdiri dari 3 sub ordo yaitu Sauria (kadal), serpentes (ular), dan amphisbaenia (kadal cacing) (Mattison 2005). Sama halnya dengan jenis reptil lain, kadal memiliki beragam bentuk, ukuran dan warna. Kadal terkecil yaitu Sphaerodactylus parthenopion dengan panjang total 37 mm dan terbesar yaitu Varanus komodoensis dengan panjang dapat mencapai lebih dari 3 meter (Cogger & Zweifel 2003). Ular adalah reptil yang tidak memiliki kaki, kelopak mata, atau telinga eksternal. Ukuran tubuh ular berkisar dari 10 mm sampai 10 m. Ular terpanjang berasal dari famili pythonidae (Cogger & Zweifel 2003). Amphisbaenia adalah satwa dengan tubuh panjang, silinderis dengan ekor yang pendek. Amphisbaenia mempunya ukuran mulai dari 9-72 cm (Cogger & Zweifel 2003)
Bangsa Rhynchocephalia (tuatara) |
Bangsa rhynchocephalia mempunyai morfologi yang hampir mirip dengan kadal. Yang membedakan dengan kadal yaitu tidak mempunyai telinga eksternal, giginya bergabung dengan rahang, tidak mempunyai dua penis. Bangsa tuatara sering dianggap sebagai kadal zaman purba yang masih tersisa. Bangsa ini hanya terdiri dari 2 jenis yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri. Bangsa ini hanya ditemukan di Selandia Baru (Cogger 1999). Bangsa ini mempunyai ukuran tubuh mencapai 50 cm untuk betina dan 60 cm untuk jantan (Cogger & Zweifel 2003).
Bangsa Crocodylia (buaya) |
Bangsa crocodylia mempunyai kulit yang tidak hanya bersisik, tetapi diperkuat pula oleh penulangan-penulangan dibawah kulit. Jantung buaya terdiri dari 4 buah ruangan yang membedakan dengan reptil lainnya yang hanya mempunyai 3 ruangan (Iskandar 2000). Bangsa crocodylia terdiri dari 3 famili yaitu famili crocodylidae, famili aligatoridae dan famili gavialidae. Bangsa ini mempunyai ukuran tubuh yang besar dan dapat tumbuh hingga mencapai 7 meter (Cogger & Zweifel 2003).
Salam
MAKASIH INFONYA SANGAT BERMANFAAT ,,, INI BLOG YANG SAYA CARI - CARI,,TERIMAKASIH
BalasHapusyoi, sama sama. semoga bermanfaat
BalasHapus